RUMUS
MENJALANI KEHIDUPAN
Oleh : H.Yahya Sutaemi
“…Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu bangsa sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri” …( QS: 13: 11 ).
Setiap
muslim tentu saja sangat mendambakan kebahagian,tidak hanya bahagia di
dunia,tetapi juga di akhirat. Namun hal itu harus dicapai tidak hanya dengan
doa,tapi juga harus dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam hidup ini ,yaitu
dengan amal saleh yang sebanyak-banyaknya. Ada yang berharap beruntung dalam
kehidupannya tapi kerugian yang
menghampirinya,ada yang berharap bahagia dalam perjalanan kehidupan keluarganya
tapi kenyataan pahit yang dirasakannya,atau mungkin kita mengharapkan sukses dalam karir
tapi kegagalan yang kita temukan ,semua itu terjadi bukanlah sebuah kebetulan
semata tapi tentu semua berjalan atas kehendak Allah yang Maha Pengatur dan
Maha Kuasa atas segala kehendak makhluknya.
Ayat Al-Qur’an tersebut di atas mengingatkan kepada
kita semua bahwa nasib suatu kaum ataupun nasib seseorang juga ditentukan oleh
orang tersebut selain kuasa Allah SWT.
Oleh
karenannya tidak sepatutnya manusia yang lemah dan tak berdaya itu merasa
sombong baik terhadap sesama manusia maupun terhadap Allah sang pencipta
semesta raya. Sunatullah senantiasa berlaku bagi segenap makhluk ciptaan-Nya.
Berikut ini berbagai rumus kehidupan yang telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an
yang seyogyanya menjadi bahan renungan kita semua.
1. Hidup
itu tidak datar ( tetap ) tetapi berubah-ubah.
Menyadari
hal tersebut maka sebagai makhluknya
yang diciptakan paling sempurna tugas utama manusia adalah bersyukur dan
bersabar.Dengan memantapkan syukur kehadirat Allah SWT,baik syukur dalam hati,lisan dan perbuatan semoga nikmat dan
karunia Allah SWT terus ditambahkan
kepada hambanya-hambahnya yg beriman. Wujud syukur yang paling utama adalah
dengan menjalankan segenap perintah Allah dan meninggalkan setiap yang di
larang-Nya dengan dasar mengharap ridha Allah SWT semata. Kehidupan yang
dijalani manusia senantiasa berubah menyebabkan manusia harus berjuang keras
untuk mempertahankan hidupnya,sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur’an surat 90
ayat 4:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
berada dalam susah payah”(QS:90:4)
Implementasi
wujud syukur kita berikutnya adalah memperbanyak sedekah,dan perbuatan yang
sangat disukai oleh Allah SWT,hakikatnya sedekah itu juga sebagai perbuatan
yang akan kembali kepada orang yang mengeluarkannya. Selanjutnya utnuk
melengkapi rasa syukur itu perbanyak silaturahmi ,yang dengan silaturahmi ini
Allah akan membukakan pintu-pintu rahmat-Nya kepada manusia.
Tugas yang kedua adalah sabar atas
apa yang Allah berikan kepada kita, sabar ketika diberi ujian kemewahan,sabar
ketika diberi ujian jabatan dan kekayaan serta sabar ketika Allah member ujian
kemiskinan dan penderitaan dalam hidup ini. Orang-orang yang lulus menjalani
ujian dari Allah dengan sabar sesungguhnya dia akan ditinggikan derajatnya oleh
Allah SWT.
2. Hidup
itu suatu proses
“Dialah (Allah) yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah,kemudian menjadikan kamu dari keadaan lemah itu menjadi
kuat,kemudian sesudah itu lemah kembali dan beruban,Dia menciptakan apa yang
dikendaki-Nya,dan Dialah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa “ ( QS :30:54)
Firman Allah
tersebut di atas menjelaskan bahwa kehidupan yang kita jalani menempuh suatu
proses,dan semua proses itu akan di alami oleh seluruh manusia. Dimulai dengan
proses embrio dalam rahim berubah menjadi jabang bayi,kemudian di
lahirkan,menjadi anak-anak,remaja ,dan dengan buaian kasih sayang kedua orang
tua dan karunia Allah jadilah kita dewasa dan selanjutnya menjadi tua,sehingga
secara fisik kemudian lemah kembali. Dalam menyikapi firman Allah tersebut tugas kita adalah berusaha/berikhtiar secara
maksimal dan Allah SWT yang menetukan hasilnya.Sebagaimana di firmankan dalam
Al-Qur’an:
“Dan katakanlah ;Bekerjalah kamu,maka Allah
dan rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu …”( QS: 9:
105 ).
Setiap manusia tentu ingin
mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan hidup dan itu hampir di inginkan oleh
setiap manusia,tetapi semua itu tidak akan mampu tercapai tanpa disertai oleh
usaha dan perjuangan yang optimal. Bahkan perjuangan yang dilakukan juga
menuntut pengorbanan yang tidak sedikit dari kita. Baik perjuangan dengan
tenaga,harta bahkan jiwa.
Secara
sunatullah semua itu akan ditempuh oleh manusia dengan tidak memandang jenis
kelamin dan usia serta suku dan bangsa.
3. Hidup
merupakan pilihan.
“ Maka barang siapa yang menghendaki iman maka
berimanlah dia dan barang siapa menghendaki kafir,maka kafirlah dia” ( QS :
18 : 29 ).
Lewat firman-Nya tersebut di atas
Allah memberikan pilihan kepada manusia,mau berimankah atau kafir,silahkan
jalani,tapi akibat tanggung sendiri. Fasilitas di bumi ini telah Allah sediakan
dan semua diperuntukan untuk manusia, makhluk Allah yang paling mulia ini.
Selanjutnya
mau dibagaimanakan hamparan kekayaan alam ini oleh manusia Allah mempersilahkannya,tetapi
semua yang dilakukan manusia akan berpulang kepada manusia itu sendiri pilihan
berada di tangan manusia itu sendiri. Berikut ada kisah menarik ,disebuah bukit
yang tinggi hiduplah seorang guru kehidupan yang telah menjadi sumber kebijakan dunia. Dua orang anak muda bermaksud
menuntut ilmu padanya datang untuk mengujinya. Mereka menangkap seekor anak
burung,membawa kepada sang guru dan bertanya,” Hai guru kehidupan,aku hendak
menuntut ilmu kepadamu,jika engkau sudi menjawab pertanyaanku. Dapatkah engkau
mengatakan ,apakah anak burung ditanganku ini masih hidup atau sudah mati?”
Sang guru menatap wajah kedua
pemuda itu dengan pancaran cahaya kasih
sayang. Lalu dengan suara tegas ia berkata,”Wahai anak muda,kalau aku
mengatakan burung itu msih hidup,maka engkau akan meremukan burung itu dengan
tanganmu hingga mati,namun kalau aku katakan burung itu sudah mati,maka engkau
akan melonggarkan tanganmu dan membiarkan burung itu terbang. Wahai anak muda
ditanganmu engkau memegang kuasa
kehidupan dan kematian dan adalah tanggung jawab yang Maha besar.”Kedua
anak muda tersebut terkejut dan saling menatap satu sama lain dan tak bisa
menyembunyikan kekagumannya.
Di akhir percakapan tersebut sang
guru memberikan beberapa pengajarannya, Wahai anak muda ditangannu tersimpan
potensi keberhasilan besar dan kegagalan hidup yang akan kau jalani.Tanganmu
sangat mampu melakukan hal itu,seperti engkau mampu mematikan dan menghidupan
burung. Engkau memiliki tanggungjawab besar terhadap keberhasilan hidup kalian
kelak. Itu artinya pilihan hidup berada ditanganmu. Oleh karena itu jalani
hidup ini sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya.gunakan akal dan pikiran
,optimalkan kedua karunia Allah tersebut agar kehidupanmu bahagia dunia dan
akhirat.
4. Hidup
itu merupakan sebuah komitmen
Hidup
merupakan sebuah proses menjalani komitmen,sebuah janji untuk senantiasa
ditunaikan,janji pada Alllah SWT dan janji pada sesama manusia. Tujuh belas kali minimal setiap hari itu kita
ikrarkan komitmen kita pada Allah SWT, untuk hanya menyembah dan memohon
pertolongan pada Allah SWT, inilah bentuk ketauhidan yang tertinggi yang
dimiliki seorang muslim terhadap Rabbnya. Setiap kita adalah khalifah yang
mengemban amanah yang Allah ,yang kelak
harus kita pertanggungjawabkan kepada-Nya. Apapun posisi dan kedudukan
yang kita miliki saat ini sesungguhnya bukan suatu kebetulan,tetapi sudah di
tentukan oleh Allah,yang tentu saja itulah yang terbaik bagi kita atas
karunia-Nya. Pertanyaannya sekarang adalah apakah semua tanggungjawab yang telah
kita terima dari Allah SWT tersebut mampu kita pertanggungjawabkan dihadapan
Allah SWT kelak di akhirat ? Jawabannya kembali kepada diri kita
masing-masing’dan ini juga sebagai penentu komitmen kita kepada Allah
sebagaimana kita sering ikrarkan dalam sholat lima waktu.
5. Hidup itu sementara ( temporer ) atau ada
waktunya.
Kehidupan
yang kita jalani saat ini adalah sementara ( fana ), oleh karena itu tak ada
yang perlu kita banggakan dalam hidup ini semua titipan,semua akan kembali
kepada sang pemberi amanah yaitu Allah SWT.Firman Allah SWT ;
“ Segala
sesuatu dijagat raya ini akan binasa ,hanya Tuhanmu yang memilki kebesaran dan
kemuliaan akan kekal “ ( QS : 55 : 26-27 ).
Karena
kehidupan ini sementara maka isi hidup kita dengan pengabdian dan prestasi terbaik,tentu saja sesuai dengan
bidang kita masing-masing. Jadilah manusia yang keberadaannya membawa manfaat bagi manusia lainnya. Dalam kisah
sufi diceritakan,ada seorang murid bertanya pada gurunya. Guru ,berapa lama
umur kupu-kupu itu? Sang guru menjawab umur kupu-kupu sekitar 7 hari, seorang
murid berkata dengan raut wajah kecewa. Sayang sekali padahal kupu-kupu
binatang yang sayapnya indah dan semua orang yang melihat suka padanya.sang
guru dengan tersenyum meneruskan jawabannya,”memang kupu-kupu berumur
pendek,tapi hidupnya yang singkat itu tidak pernah digunakan untuk merusak
lingkungan dimana dia tinggal,malah berperan bagi membantu makhluk lain dalam
proses penyerbukan.
Jika kita analogikan dalam kisah
tersebut di atas bahwa hidup yang kita jalani ini singkat,karena itu jadikan
kehidupan kita mampu membawa pencerahan bagi yang lain,membawa semangat dan
motivasi bagi yang lain. Ada beberapa tipe kehidupan manusia dalam menjalani
kehidupan ini yaitu :
- Pertama tipe manusia wajib, yaitu manusia yang keberadaannya sangat diharapkan kehadirannya oleh orang atau masyarakat dimana dia tinggal,karena membawa motivasi dan pencerahan bagi lingkungan sekitarnya. Kemudian ketidakhadirannya sangat membuat orang lain kehilangan yang sangat besar, dan kendatipun orang tersebut tidak ada ghirahnya membekas kuat dibenak masyarakat lain.
- Kedua, manusia Sunnah, kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya akan tetapi ketidakhadirannya disikapi orang lain dengan biasa saja. Orang lain membutuhkan kehadirannya,tetapi jika tidak hadirpun orang-orang tidak begitu merasa kehilangan karena mudah digantikan oleh orang lain.
- Ketiga manusia mubah, manusia tipe ini adalah kehadiran atau ketidakhadirannya di anggap biasa saja ,orang lain mengganggapnya sebagai orang kebanyakan pada umumnya. Dengan kata lain ada ataupun tidak ada orang tersebut tidak membawa dampak apa-apa bagi lingkungannya.
- Keempat manusia makruh, kebaradaannya di tengah-tengah masyarakat malah menimbulkan masalah,kehadirannya kadang menghambat segala sesuatu yang selama ini sudah berjalan dengan baik . Misalnya konsep dan program yang sudah disetujui masyarakat lain tetapi justru dia menjadi penghambat dengan dalih yang tidak lagi logis dan cenderung memiliki agenda terselubung.
- Kelima manusia haram, yang keberadaannya malah meresahkan masyarakat karena setiap tingkah laku dan perbuatannya membuat lingkungannya tidak nyaman,sehingga orang lain enggan dekat dengannya. Manusia tipe ini adalah manusia yang kehadirannya tidak di inginkan oleh lingkungannya dan ketiadaannya membuat orang lain nyaman dan bergembira.
“Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa
nafsii thorfata’ainin wa ashlihlii sya’nii kullahu, laa ilaha illa anta.”
Ya
Allah hanya rahmatMu aku berharap mendapatkannya. karena itu, jangan Engkau
biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah
seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau
Rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat; dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah 2:201)
Amin amin ya robbal a'lamin